Selasa, 29 September 2009

Posted by PRAMUKA SRI SULTAN HAMENGKUBUWONO IX |



Kompas ialah alat untuk menetapkan arah/ mata angina. Bagian – bagian kompas yang penting adalah antara lain :
1. Dial ( permukaan dimana tertera angka – huruf seperti pada permukaan jam )
2. Visir ( pembidik sasaran )
3. Kaca pembesar ( ditempatkan pada matayang membidik sasaran )
4. Jarum penunjuk ( lokasi magnit bumi/ antara magnit )
5. Tutup dial dengan dua garis bersudut 45 derajat ( dapat diputar-putar )
6. Alat penggantung/ dapat juga sebagai penyangkut ibu jari untuk menopang kompas dengan induk jari

Cara membaca Kompas
angka di atas dial dibagi dalam satuan derajat anatara lain:
0 45 90 135 180 225 270 315 360
di liar/ di dalam lingkaran dial terdapat huruf
N (north) Utara, E (east ) Timur, S ( South ) Selatan, W ( West ) Barat.

Cara mempergunakan Kompas
1. Letakan kompas di atas permukaan yang datar. Setelah jarum kompas tidak bergerak, maka jarum tersebut akan menunjukkan ke UTARA MAGNIT, bukan kutub utara ( sebab jarum kompas terangsang pada magnit bumi yang terletak beberapa derajat dari kutub utara bumi ).
2. Bidik sasaran melalui visir dengan kaca pembesar, miringkan sedikit letak kaca pembesar kira-kira bersudut inklinasi 50 derajat. Kaca pembesar tersebut brfungsi :
- Membidik kea rah visir
- Mengintai angka pada dial
3. Apabila visir diragukan karena kurang jelas dilihat dari kaca pembesar, luruskan saja garis yang terdapat pada tutup dial kea rah visir searah dengan sasaran bidik agar mudah dilihat melalui kaca pembesar.
4. Apabila sasaran bidik 30 derajat, bidiklah kea rah 30 derajat . sebelum menuju ke sasaran , tetapkan dulu chek point ( titik sasaran ) sepanjang jalur 30 derajat. Carilah benda disekitarnya. Ini sangat perlu sebab route ke 30 derajat tidak selalu datar/ miring.
5. Sebelum bergerak kea rah sasaran bidik , perlu ditetapkan terlebih dahulu sasaran balik , agar kita dapat kembali ke pangkalan .

Rumus Sasaran Balik
A. Tambah 180 derajat, apabila sasaran bidik kurang dari 180 derajat.
B. Kurangi 180 derajat, apabila sasaran bidik lebih dari 180 derajat.
Contoh :
Sasaran bidik 45 derajat sasaran balik 45 + 180 = 225 derajat
Sasaran bidik 215 derajat sasaran balik 215 – 180 = 35 derajat
Sasaran bidik 60 derajat sasaran balik 60 + 180 = 240 derajat

Sabtu, 05 September 2009

Posted by PRAMUKA SRI SULTAN HAMENGKUBUWONO IX |
Tanda Pengenal Gerakan Pramuka di atur dalam Keputusan Kwartir Nasional No. 55/KN/1982
A. Tanda Umum
Suatu tanda dalam gerakan Pramuka yang umum di pakai dalam latihan :
1. Tutup kepala 4. Tanda pandu dunia
2. Pita leher 5. Tanda harian
3. Tanda pelantikan 6. Tanda nama diri
B. Tanda Satuan
Suatu tanda dalam gerakan pramuka untuk membedakan dari daerah mana gerakan itu berasal misalnya :
1. Tanda barung,regu,sangga 4. Lencana daerah/ wilayah
2. Tanda gudep, kwartir 5. Tanda satuan gudep luar biasa
3. Tanda krida,ambalan,saka
C. Tanda Jabatan
Suatu tanda dalam gerakan pramuka yang menentukan jabatan seseorang
1. Tanda pinru,barung,pinsa 4. Tanda pamong saka
2. Tanda Pembina SGTD 5. Tanda andalan
3. Tanda Mabi

D. Tanda Kecakapan
Suatu tanda dalam gerakan pramuka untuk memenuhi tingkatan
a. Tanda Kecakapan Umum
1) Siaga ( Mula, Bantu, Tata )
2) Penggalang ( Ramu, Rakit, Terap )
3) Penegak ( Bantara, Laksana )
4) Pandega ( Pandega )
5) Pembina ( Mahir Dasar, Lanjutan )
b. Tanda Kecakapan Khusus
1) Siaga ( satu tingkat )
2) Penggalang ( Purwa, Madya, Utama )
3) Penegak ( Purwa, Madya, Utama )
4) Pandega ( Purwa , Madya, Utama )
5) Instruktur
6) Pembina ( KPD, KPL )
E. Tanda Kehormatan
Suatu tanda dalam gerakan pramuka yang diberikan karena jasa-jasanya dalam mengembangkan gerakan pramuka
1. Bintang tahunan 3. Bintang Pancawarsa
2. Bintang wiratama 4. Bintag melati