Sabtu, 21 November 2009

Posted by PRAMUKA SRI SULTAN HAMENGKUBUWONO IX |

PUTRA

PRADANA ; M.EKO SETYONO
PEMANGKU ADAT ; ARI FERDIANTO
KERANI ; FATHUR ROHIM
JURU UANG ; WAHYU ADJI
SEI GIAT ; M.AZKA MAULIDA, MUJI ROHMAT NF, YULIANTO, AVIVIF BUDI N
SIE TEK PRAM ; PRIATNA H, ARDHI S, TOHA M
SIE LITBANG ; RIO, HERI K
SIE HUMAS ; ARIF HIDAYANTO, WAHYU FERYANTO
SIE LITF ; A RISAL F, SOKHIFUL M

PUTRI ;

PRADANA ; SITI UMI MUSTAGHFIROH
JURU ADAT ; MENTARI FIRSTYA A.R.
KERANI ; NOVITA NURUL RIZKANA
JURU UANG ; QURATU'AINI
SEKSI GIAT ; ANIS S. TRI RAHAYU K,NOVI WS
SIE TEKRAM ; AMALIA RATNA KD,HAPPY SEPTORA W
SIE LITBANG ; FATIKHATUL, INDAH
SIE LITEV ; EMI MURNIASIH, FAJAR INDAH
SIE HUMAS ; JUNIAR AJENG, AFIFATUL

Sabtu, 14 November 2009

Posted by PRAMUKA SRI SULTAN HAMENGKUBUWONO IX |

Assalamualaikum wr. wb.
Seperti yang telah direncanakan dalam agenda kegiatn DKA ambalan sri sultan hamengkubuwono IX pada tanggal 7 November 2009, maka hari ini dilaksanakan Musyawarah Ambalan XVI dengan menghadirkan semua anggota pramuka sri sultan hamengkubuwono IX kelas X, XI maupun XII.
Rapat dipimpin langsung oleh Pradana putra DKA 2008-2009 (Desta setyo W) beserta pembina pramuka (kak hery mustofa) .
Acara diawali dengan pembukaan oleh pembawa Acara, kemudian dilanjutkan dengan kegitan selanjutnya, yang pada akhirnya menyampaikan rencana agenda kerja dewan keja (DKA) yang akan dilaksanakan pada satu tahun ke depan. Selanjutnya acara dilanjutkan dengan pemilihan pradana putra dan putri yang terpilih yaitu pradana putra yaitu M.Eko Setyono dan Pradana Putri Siti Umi Mustagfiroh .
dan semoga bisa melanjutkan dan lbh baik lgi dalam memimpin DKA sri sultan hamengkubuwono IX ke depan.
Wassalamualaikum Wr.Wb.

Sabtu, 31 Oktober 2009

Posted by PRAMUKA SRI SULTAN HAMENGKUBUWONO IX |
KAMABIGUS :
Bpk.DWIANTO,Spd,Msi.
PEMBINA :
1.Bpk M.KHUSNIN
2.Kak HERY MUSTOFA
3.Ibu ENDANG KUMALA
PRADANA PUTRA :
DESTA SETYO WIJANARKO
PRADANA PUTRI :
EMA ALVIANI
JURU ADAT :
1.FAHRURROZI
2.MASROFAH
KERANI :
1.ZULYANA SINTA DEWI
2.ERRIC ALIEF SAPUTRA
JURU UANG :
1.FURQON
2.FAIZATUL SAFITRI
SEKSI GIAT :
1.DWI SURYANTO
2.SAIFUL ANWAR
3.RIZKY DIAN BUANA
4.YULFIKAR ADI P.
5.IKA NAILURRAHMA
6.SRI IRVA EVIANA
7.CITRA DEWI E.
8.MELINDA
SEKSI TEKPRAM :
1.RIZA DILI R.
2.INDRIANI
SEKSI LITBANG :
1.SAYKU JEFRI
2.PUJI KURNIAWATI
SEKSI PERLENG.:
1.M.MASRURI
2.ARI SETYAWAN
SEKSI HUMAS :
1.MIFTAKHU S.
2.DENY SAPUTRA

Selasa, 29 September 2009

Posted by PRAMUKA SRI SULTAN HAMENGKUBUWONO IX |



Kompas ialah alat untuk menetapkan arah/ mata angina. Bagian – bagian kompas yang penting adalah antara lain :
1. Dial ( permukaan dimana tertera angka – huruf seperti pada permukaan jam )
2. Visir ( pembidik sasaran )
3. Kaca pembesar ( ditempatkan pada matayang membidik sasaran )
4. Jarum penunjuk ( lokasi magnit bumi/ antara magnit )
5. Tutup dial dengan dua garis bersudut 45 derajat ( dapat diputar-putar )
6. Alat penggantung/ dapat juga sebagai penyangkut ibu jari untuk menopang kompas dengan induk jari

Cara membaca Kompas
angka di atas dial dibagi dalam satuan derajat anatara lain:
0 45 90 135 180 225 270 315 360
di liar/ di dalam lingkaran dial terdapat huruf
N (north) Utara, E (east ) Timur, S ( South ) Selatan, W ( West ) Barat.

Cara mempergunakan Kompas
1. Letakan kompas di atas permukaan yang datar. Setelah jarum kompas tidak bergerak, maka jarum tersebut akan menunjukkan ke UTARA MAGNIT, bukan kutub utara ( sebab jarum kompas terangsang pada magnit bumi yang terletak beberapa derajat dari kutub utara bumi ).
2. Bidik sasaran melalui visir dengan kaca pembesar, miringkan sedikit letak kaca pembesar kira-kira bersudut inklinasi 50 derajat. Kaca pembesar tersebut brfungsi :
- Membidik kea rah visir
- Mengintai angka pada dial
3. Apabila visir diragukan karena kurang jelas dilihat dari kaca pembesar, luruskan saja garis yang terdapat pada tutup dial kea rah visir searah dengan sasaran bidik agar mudah dilihat melalui kaca pembesar.
4. Apabila sasaran bidik 30 derajat, bidiklah kea rah 30 derajat . sebelum menuju ke sasaran , tetapkan dulu chek point ( titik sasaran ) sepanjang jalur 30 derajat. Carilah benda disekitarnya. Ini sangat perlu sebab route ke 30 derajat tidak selalu datar/ miring.
5. Sebelum bergerak kea rah sasaran bidik , perlu ditetapkan terlebih dahulu sasaran balik , agar kita dapat kembali ke pangkalan .

Rumus Sasaran Balik
A. Tambah 180 derajat, apabila sasaran bidik kurang dari 180 derajat.
B. Kurangi 180 derajat, apabila sasaran bidik lebih dari 180 derajat.
Contoh :
Sasaran bidik 45 derajat sasaran balik 45 + 180 = 225 derajat
Sasaran bidik 215 derajat sasaran balik 215 – 180 = 35 derajat
Sasaran bidik 60 derajat sasaran balik 60 + 180 = 240 derajat

Sabtu, 05 September 2009

Posted by PRAMUKA SRI SULTAN HAMENGKUBUWONO IX |
Tanda Pengenal Gerakan Pramuka di atur dalam Keputusan Kwartir Nasional No. 55/KN/1982
A. Tanda Umum
Suatu tanda dalam gerakan Pramuka yang umum di pakai dalam latihan :
1. Tutup kepala 4. Tanda pandu dunia
2. Pita leher 5. Tanda harian
3. Tanda pelantikan 6. Tanda nama diri
B. Tanda Satuan
Suatu tanda dalam gerakan pramuka untuk membedakan dari daerah mana gerakan itu berasal misalnya :
1. Tanda barung,regu,sangga 4. Lencana daerah/ wilayah
2. Tanda gudep, kwartir 5. Tanda satuan gudep luar biasa
3. Tanda krida,ambalan,saka
C. Tanda Jabatan
Suatu tanda dalam gerakan pramuka yang menentukan jabatan seseorang
1. Tanda pinru,barung,pinsa 4. Tanda pamong saka
2. Tanda Pembina SGTD 5. Tanda andalan
3. Tanda Mabi

D. Tanda Kecakapan
Suatu tanda dalam gerakan pramuka untuk memenuhi tingkatan
a. Tanda Kecakapan Umum
1) Siaga ( Mula, Bantu, Tata )
2) Penggalang ( Ramu, Rakit, Terap )
3) Penegak ( Bantara, Laksana )
4) Pandega ( Pandega )
5) Pembina ( Mahir Dasar, Lanjutan )
b. Tanda Kecakapan Khusus
1) Siaga ( satu tingkat )
2) Penggalang ( Purwa, Madya, Utama )
3) Penegak ( Purwa, Madya, Utama )
4) Pandega ( Purwa , Madya, Utama )
5) Instruktur
6) Pembina ( KPD, KPL )
E. Tanda Kehormatan
Suatu tanda dalam gerakan pramuka yang diberikan karena jasa-jasanya dalam mengembangkan gerakan pramuka
1. Bintang tahunan 3. Bintang Pancawarsa
2. Bintang wiratama 4. Bintag melati

Jumat, 21 Agustus 2009

Posted by PRAMUKA SRI SULTAN HAMENGKUBUWONO IX |

Pendidikan Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan nasional yang penting, yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia .
1. Buku Scouting for Boys karangan Boden Powell yang merupakan ceritera pengalaman beliau sangat menarik sehingga dilaksanakan juga di Negara-negara lain, diantaranya di Nederland ( Padvinder Panvinderij )
2. Oleh orang Belanda, gagasan itu kemudian dibawa dan dilaksanakan juga di daerah jajahan termasuk di Indonesia dengan nama NIPV ( Nederland Indische Padvinders Vereeniging ) Persatuan Pandu-pandu Hindia Belanda.
3. Pemimpin-pemimpin pergerakan Nasional mengambil alih gagasan Boden Powell, dan dibentuklah organisasi kepanduan yang bertujuan membentuk manusia Indonesia yang baik menjadi kader kader Pergerakan Nasional, antara lain :
JPO : Javaanse Padvenders Organizatie
JJP : Jong Java Padvindery
NATIPIJ : Nationalle Islamitsche Padvinders
SIAP : Serikat Islam Afdeling Padvindery
HW : Hizbul Wathon
PPS : Pandu Pemuda Sumatera dll.
4. Sumpah Pemuda yang dicetuskan dalam Kongres Pemuda tanggal 28 Oktober 1928, benar-benar menjiwai gerakan kepanduan di Indonesia untuk bergerak lebih maju.
5. pada tahun 1930 dengan meningkatnya kesadaran nasional Indonesia,maka timbul untuk menggerakkan persatuan antara organisasi-organisasi kepanduan dengan adanya INPO ( Indonesiche Padvinders Organizatie ), PK ( Pandu Kesultanan ) dan PPS ( Pandu Pemuda Sumatera ) berdiri menjadi satu organisasi KBI ( Kepanduan Bangsa Indonesia ). Pada tahun 1931 terbentuklah suatu federasi yang dinamakan Persatuan Antar Pandu-Pandu Indonesia ( PAPI ) yang kemudian pada tahun 1938 berubah menjadi BPPKI ( Badan Pusat Persauraan Kepanduan Indonesia.
6. Adanya larangan dari Pemerintah Hindia Belanda kepada Organisasi Kepanduan di luar NIPV, maka KH. Agus Salim menggunakan istilah Pandu dan Kepanduan untuk menggantikan istilah asing Padvinders dan Padvindery.
7. Pada waktu pendudukan Jepang , oleh penguasa Jepang di Indonesia organisasi Kepanduan di larang, Tokoh-tokoh Pandu banyak banyak yang masuk dalam organisasi Seinen, Keibodan dan Pembela Tanah Air ( PETA ).
8. Sesudak kemerdekaan dibentuklah organisasi kepanduan yang berbentuk kesatuan yaitu Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 di Solo sebagai satu-satunya organisasi Kepanduan di Wilayah Negara Republik Indonesia.
9. Menjelang tahun 1961 Kepanduan Indonesia telah terpecah-pecah menjadi lebih dari 100 organisasi yang terhimpun dalam 3 federasi kepanduan yaitu :
• IPINDO ( Ikatan Pandu Indonesia ) tanggal 13 September 1951.
• POPPINDO ( Persatuan Organisasi Pandu Puteri Indonesia ) .
• PKPI ( Perserikatan Kepanduan Puteri Indonesia ).
10.Pada tanggal 9 Maret 1961 pada saat di mana para Pemimpin Pandu yang mewakili organisasi-organisasi kepanduan yang ada yang dipimpin oleh Pandu Agung Sri Sulatan Hamengkubuwono IX menghadap Bung Karno selaku Presiden Indonesia, Bung Karno mengamanatkan supaya semua organisasi kepanduan melebur diri dalam satu organisasi kepanduan nasional , demi daya guna untuk kepentingan perjuangan bangsa dan negara, Presiden Republik Indonesia mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961 yang isinya menyatakan bahwa satu-satunya badan di wilayah Republik Indonesia yang diperbolehkan menyelenggarakan pendidikan Kepramukaan bagi anak-anak dan pemuda-pemuda Indonesia adalah Gerakan Pramuka. Yang di tandatangani pada tanggal 20 Mei 1961 oleh Ir. Juanda sebagai Pejabat Presiden.
11.Tahun 1965 IPINDO berhasil melaksanakan kegiatan Jambore Nasional di Pasar Minggu Jakarta, yang kemudian dilanjutkan lagi sebagai Prgram Kerja Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
Tahun 1977 Jamnas II di Cibubur, Jakarta
Tahun 1977 Jamnas III di Sibolangit, Sumatera Utara
Tahun 1981 Jamnas IV di Cibubur, Jakarta
Tahun 1986 Jamnas V di Cibubur, Jakarta
Tahun 1991 Jamnas VI di Cibubur, Jakarta
Tahun 1996 Jamnas VII di Cibubur, Jakarta
Tahun 2001 Jamnas VIII di Baturaden, Jawa Tengah
Tahun 2006 Jamnas IX di Sumedang, Jawa Barat.
12.Tahun 1966, Menteri Peratanian dan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka mengeluarkan instruksi bersama tentang pembentukan Satuan Karya ( SAKA ) Taruna Bumi yang dibentuk dan diselenggarakan khusus untuk kegiatan-kegiatan kepramukaan si bidang pendidikan pertanian dan pembangunan masyarakat pedesaan.
Seiring dengan perkembangan jaman , kemudian muncul Satuan-satuan karya yang lainnya diantaranya :

No Nama Satuan Karya Bidang Kegiatan Dasar Hukum
1 Taruna Bumi Pertanian SK.No.78 TH 1984
2 Wana Bhakti Kehutanan SK.No.05 TH 1984
3 Bhakti Husada Kesehatan SK No.53 TH 1985
4 Kencana Kependudukan SK.No.84 TH 1985
5 Dirgantara Kedirgantaraan SK.No.18 TH 1991
6 Bahari Kelautan SK.No.19 TH 1991
7 Bhayangkara Kamtibmas SK.No.20 TH 1991
8 Bina Sosial Kesejahteraans Sosial SK.Kwarda Jateng
No.428.b/045/1992
9 Pandu Wisata Pariwisata
10 Wira Kartika Militer

Jumat, 14 Agustus 2009

Posted by PRAMUKA SRI SULTAN HAMENGKUBUWONO IX |

Ambalan Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Mustika Eka Sapta didirikan oleh almarhum Kak M. Ikhsan S.pd selaku andalan Pramuka tingkat Cabang dan Kak Muryono. Ambalan Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Mustika Eka Sapta yang bernaung di Gugus Depan Kendal 05-073 dan 05- 074 diresmikan pada tanggal 13 Agustus 1993 bertempat di SMA 1 Cepiring dengan Kamabigus almarhum Kak Sadir (selaku Kepala Sekolah ) dan Pembina Gugus Depan Kak Muryono di bantu Pembina Satuan Kak Hery Mustofa.
Pada tanggal 30 Agustus 1993 diresmikannya gambar Badge Ambalan Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Mustika Eka Sapta sebagai badge resmi yang merupakan karya Kak Hery. Pada tanggal 14 Agustus 1999 Ambalan Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Mustika Eka Sapta bergabung menjadi satu yaitu Ambalan Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
Arti kiasan warna badge Amabalan :
1. Segilima sebagai dasar bedge ambalan adalah bahwa Gerakan Pramuka berdasarkan asas tunggal yaitu Pancasila.
2. Kendil dengan warna dasar kuning dan putih yang berarti bahwa ambalan Sri Sultan Hamengkubuwono IX bertempat di Kabupaten Kendal yang didasri dengan hati yang putih, bersih dan suci dalam rangka meningkatkan kejayaan dan kesejahteraan di kabupaten Kendal.
3. Bintang dan warna dasar biru bahwa Pramuka selelu menjunjung tinggi nilai-nilai agama da ketuhan yang di dasari semangat perdamaian.
4. Sepuluh kobaran api yang berarti semangat dalam melaksanakan Dasa Dharma Pramuka.
5. Dua tunas kelapa yang menandakan satuan terpisah dalam Ambalan Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
6. Pena Obor yang melambangkan bahwa Pramuka tidak mengenal lelah dalam menuntut ilmu yang merupakan cahaya dalam mencapai tujuan yang di harapkan.
7. Rantai yang melambangkan dalam mencapai tujuan dibutuhkan persatuan dan kesatuan .

Selasa, 04 Agustus 2009

Posted by PRAMUKA SRI SULTAN HAMENGKUBUWONO IX |

Riwayat hidup Baden Powell
Lahir tanggal 22 Pebruari 1857 dengan nama Robert Stephenson Smyth. Ayahnya bernama powell seorang Professor Geometry di Universitas Oxford, yang meninggal ketika Stephenson masih kecil.
Pengalaman Baden Powell yang berpengaruh pada kegiatan kepramukaan banyak sekali dan menarik diantaranya :
a. Karena ditinggal bapak sejak kecil, maka mendapatkan pembinaan watak ibunya.
b. Dari kakaknya mendapat latihan keterampilan berlayar, berenang, berkemah, olah raga dan lain-lainnya.
c. Sifat Baden Powell yang sangat cerdas, gembira, lucu, suka main musik, bersandiwara, berolah raga, mengarang dan menggambar sehingga disukai teman-temannya.
d. Pengalaman di India sebagai pembantu Letnan pada Resimen 13 Kavaleri yang berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang di puncak gunung serta keberhasilan melatih panca indera kepada Kimball O’Hara.
e. Terkepung bangsa Boer di kota Mafeking, Afrika Selatan selama 127 hari dan kekurangan makan.
f. Pengalaman mengalahkan Kerajaan Zulu di Afrika dan mengambil kalung manik kayu milik Raja Dinizulu.
Pengalaman ini ditulis dalam buku “Aids To Scouting” yang merupakan petunjuk bagi Tentara muda Inggris agar dapat melaksanakan tugas penyelidik dengan baik.
William Smyth seorang pimpinan Boys Brigade di Inggris minta agar Baden Powell melatih anggotanya sesuai dengan pengalaman beliau itu.
Kemudian dipanggil 21 pemuda dari Boys Brigade di berbagai wilayah Inggris, diajak berkemah dan berlatih di pulau Browns Sea pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari.
Tahun 1910 BP pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal. Pada tahun 1912 menikah dengan Ovale St. Clair Soames dan dianugerahi 3 orang anak. Beliau mendapat titel Lord dari Raja George pada tahun 1929 Baden Powell meninggal tanggal 8 Januari 1941 di Nyeri, Kenya, Afrika.
Posted by PRAMUKA SRI SULTAN HAMENGKUBUWONO IX |
A. Pendahuluan
Pendidikan Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan nasional yang penting, yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Untuk itu perlu diketahui sejarah perkembangan Kepramukaan di Indonesia.
B. Sejarah Singkat Gerakan Pramuka
Gagasan Boden Powell yang cemerlang dan menarik itu akhirnya menyebar ke berbagai negara termasuk Netherland atau Belanda dengan nama Padvinder. Oleh orang Belanda gagasan itu dibawa ke Indonesia dan didirikan organisasi oleh orang Belanda di Indonesia dengan nama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).
Oleh pemimpin-pemimpin gerakan nasional dibentuk organisasi kepanduan yang bertujuan membentuk manusia Indonesia yang baik dan menjadi kader pergerakan nasional. Sehingga muncul bermacam-macam organisasi kepanduan antara lain JPO (Javaanse Padvinders Organizatie) JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul Wathon).
Dengan adanya larangan pemerintah Hindia Belanda menggunakan istilah Padvindery maka K.H. Agus Salim menggunakan nama Pandu atau Kepanduan.
Dengan meningkatnya kesadaran nasional setelah Sumpah Pemuda, maka pada tahun 1930 organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra) bergabung menjadi KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Kemudian tahun 1931 terbentuklah PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia) yang berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia) pada tahun 1938.
Pada waktu pendudukan Jepang Kepanduan di Indonesia dilarang sehingga tokoh Pandu banyak yang masuk Keibondan, Seinendan dan PETA.
Setelah tokoh proklamasi kemerdekaan dibentuklah Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 di Sala sebagai satu-satunya organisasi kepanduan.
Sekitar tahun 1961 kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi kepanduan yang terhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) berdiri 13 September 1951, POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia)
Menyadari kelemahan yang ada maka ketiga federasi melebur menjadi satu dengan nama PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).
Karena masih adanya rasa golongan yang tinggi membuat Perkindo masih lemah. Kelemahan gerakan kepanduan Indonesia akan dipergunakan oleh pihak komunis agar menjadi gerakan Pioner Muda seperti yang terdapat di negara komunis. Akan tetapi kekuatan Pancasila dalam Perkindo menentangnya dan dengan bantuan perdana Menteri Ir. Juanda maka perjuangan menghasilkan Keppres No. 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh Pjs Presiden RI Ir Juanda karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang.
Di dalam Keppres ini gerakan pramuka oleh pemerintah ditetapkan sebagai satu-satunya badan di wilayah Indonesia yang diperkenankan menyelenggarakan pendidikan kepramukaan, sehingga organisasi lain yang menyerupai dan sama sifatnya dengan gerakan pramuka dilarang keberadaannya.
C. Perkembangan Gerakan Pramuka
Ketentuan dalam Anggaran Dasar gerakan pramuka tentang prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan yang pelaksanaannya seperti tersebut di atas ternyata banyak membawa perubahan sehingga pramuka mampu mengembangkan kegiatannya. Gerakan pramuka ternyata lebih kuat organisasinya dan cepat berkembang dari kota ke desa.
Kemajuan Gerakan Pramuka akibat dari sistem Majelis Pembimbing yang dijalankan di tiap tingkat, dari tingkat Nasional sampai tingkat Gugus Depan. Mengingat kira-kira 80 % penduduk Indonesia tinggal di pedesaan dan 75 % adalah petani maka tahun 1961 Kwarnas Gerakan Pramuka menganjurkan supaya para pramuka mengadakan kegiatan di bidang pembangunan desa. Pelaksanaan anjuran ini terutama di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat menarik perhatian Pimpinan Masyarakat. Maka tahun 1966 Menteri Pertanian dan Ketua Kwartir Nasional mengeluarkan instruksi bersama pembentukan Satuan Karya Taruna Bumi. Kemudian diikuti munculnya saka Bhayangkara, Dirgantara dan Bahari. Untuk menghadapi problema sosial yang muncul maka pada tahun 1970 menteri Transmigrasi dan Koperasi bersama dengan Ka Kwarnas mengeluarkan instruksi bersama tentang partisipasi gerakan pramuka di dalam penyelenggaraan transmigrasi dan koperasi. Kemudian perkembangan gerakan pramuka dilanjutkan dengan berbagai kerjasama untuk peningkatan kegiatan dan pembangunan bangsa dengan berbagai instansi terkait

Sabtu, 01 Agustus 2009

Posted by PRAMUKA SRI SULTAN HAMENGKUBUWONO IX |
hari merupakan hari yang ditunggu oleh para anggota baru yaitu Penerimaan Tamu Ambalan (PTA). kegiatan ini merupakan kegiatan awal tahun bagi ambalan kami sehingga banyak anggot baru yang menanti. dangan di ketua Saudara Aska semoga kegiatan ini berjalan lancar dan sukses.
dari persiapan awal,panitia sudah siap dengan bermodalkan tekat dan minat panitia kegiatan ini siap manjalankan tanggung jawabnya pada hari ini sampai besok.dengan peserta 229 siswa yang di dominasi klas X .
kegiatan ini merupan kegiatn yang sgt mendidik karena melatih kemandirian.
Posted by PRAMUKA SRI SULTAN HAMENGKUBUWONO IX |
A. Sejarah Bendera Merah Putih
a) Sebelum abad XX
1. Raja Jawa Katwang menggunakan bendera Merah Putih saat menyerang Kertanegara raja Singosari.
2. Empu Prapanca dalam buku Negara Kertagama menceriterakan pada waktu pemerintahan Raja Majapahit Prabu Hayam Wuruk warna Merah Putih digunakan :
• Kereta raja Putra Raja Dara bergambar 1 buah hafa merah.
• Kereta raja Putri Lasem bergambar Benteng Putih.
3. Panji-panji Majapahit terkenal dengan sebutan “ Abang Lawang Putih “
4. Raja Adityawarman ( Melayu ) berbendera Merah Putih Hitam.
5. Tentara Sultan Agung bernaung gelar Kelapa.
6. Lambang pemujaan teratai putih ( Batara Syiwa) dan Merah ( Batara Brahma ).

b) Abad XX
a. Perhimpunan Indonesia dengan Merah Putih kepala Banteng ditengahnya.
b. Pada tahun 1927 PNI, merah putih dan kepala banteng dengan tujuan Negara di atas kedaulatan rakyat.
c. PARKINDO, merah putih dengan kepala banteng.
d. Pada tahun 1944 dibentuk Panitia merah putih yang diketuai oleh Ki Hajar Dewantara.
e. Pada tanggal 17 Agustus 1945 Bendera Merah Putuh pertama kali dikibarkan oleh Muhammad Suhud, Diah Tri Murti dan Latief Hendraningrat.

Arti kiasan dan hikmah bendera merah putih
1. Arti Kiasan
1) Merah : Berani, semangat dan perjuangan tidak akan berhenti sampai titik darah penghabisan.
2) Putih : suci, berjuang demi kebenaran dan keadilan

2. Hikmahnya :
1) Lambang kedaulatan Negara
2) Lambang kedaulatan Negara
3) Lambang Kemerdekaan Negara
4) Penjelmaan cita-cita tinggi yang terkandung dalam jiwa bangsa Indonesia.


B. Penggunaan bendera Merah Putih
Penggunaan bendera merah putih di atur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1958 yang mulai diberlakukan pada tanggal 25 Juni 1958 yang isinya memuat sebagai berikut :
1. Ukuran bendera merah putih 2 : 3
2. Tidak boleh digunakan untuk menghormat seseorang
3. Bendera lain atau panji-panji tidak boleh dikibarkan di atas bendera merah putih.
4. Perjanjian internasional bahwa bendera-bendera di dunia adalah sama dan sejajar.
5. Bendera hanya boleh untuk menutup peti jenazah :
 Presiden/Wakil Presiden dan mantan Presiden dan Wapres.
 Menteri Negara, Ketua DPR, MPR, Ketua Lembaga tinggi Negara.
 Duta besar yang meninggal dunia di luar negeri
 Warga Negara yang oleh Negara patut mendapatkan penghormatan.
 Tokoh nasional/ Pahlawan nasional dan prajurit Negara.

 Untuk menutup peti jenazah, merah putih tidak boleh menyentuh tanah atau liang lahat.
 Bendera setengah tiang untuk menghormati hari berkabung nasional yang ditetapkan oleh pemerintah, tata cara penaikannya adalah bendera dinaikkan satu tiang penuh yang kemudian diturunkan setengah tiang.
 Penaikkkan dan penurunan bendera merah putih harus disertai penghormatan.
 Bendera merah putih dikibarkan di instansi Pemerintah dan sekolah dalam upacara tertentu.
 Pada bendera kebangsaan tidak boleh ditaruh lencana, gambar, kalimat dan lain-lainnya.
 Bila ada bendera organisasi harus ada bendera merah putih.


• Diciptakan oleh Wage Rudolf Supratman yang dilahirkan pada tanggal 9 Maret 1903 di Jatinegara.
• Dikumandangkan pertama kali pada Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928.
• Isi Peraturan Pemerintah Nomer 44 Tahun 1958 diantaranya sbb :
1. Lagu Indonesia Raya diperdengarkan :
a. Untuk menghot\rmati Presiden dan Wapres.
b. Menghormati bendera kebangsaan.
c. Sebagai pernyataan perayaan nasional.
d. Dalam rangkaian pendidikan.
2. Dilarang :
a. Reklame dalam bentuk apapun.
b. Menggunakan sebagian gubahan untuk hal yang bertentangan sebagai lagu kebangsaan.
c. Menyanyikan dengan nada / irama lain.
d. Menyanyikan pada tempat dan waktu sembarangan.
3. Cara menghormat saat dinyanyikan :
a. Berseragam organisasi.
b. Todak berseragam, tangan lurus mengepal, tutup kepala di buka kecuali peci, kerudung, ikat kepala, sorban.
4. Kedudukan dalam upacara resmi :
a. Untuk menghormati kepala Negara asing, maka lagu kebangsaan asing dinyanyikan terlebih dahulu.
b. Presiden menerima duta besar asing, padasaat penyerahan tugas dinyanyikan lagu kebangsaan dubes yang bersangkutan dan lagu Indonesia Raya dinyanyikan saat Dubes meninggalkan tempat.
c. Pertemuan perwakilan kepala Negara asing dengan presiden dan wapres, maka lagu Indonesia Raya dinyanyikan dulu baru lagu kebangsaan. Negara asing.